Peptida Urogenital

Puya Peptide memasok peptida urogenital massal, seperti kami Alarelin Acetate/GnRH-A CAS 79561-22-1 Untuk Mempromosikan Ovulasi Dan Mengobati Infertilitas Yang Disebabkan Oleh Fungsi Ovarium Abnormal, Carbetocin Acetate CAS 37025-55-1 adalah oksitosin kerja panjang sintetis 8- analog peptida dengan sifat agonis dan sifat klinis dan farmakologis yang mirip dengan oksitosin alami, Ganirelix Acetate CAS 123246-29-7 paling banyak digunakan dalam IVF, terutama untuk pengobatan infertilitas, Gonadorelin/ Gonadorelin Acetate CAS 33515-09-2 digunakan untuk pengobatan penyakit reproduksi pada sapi dara dan untuk manajemen reproduksi sapi dara, termasuk estrus simultan dan prosedur inseminasi waktu. Atosiban CAS 90779-69-4 adalah penghambat kontraksi, antagonis reseptor kontraksi. Atosiban memiliki keunggulan penghambatan kontraksi yang lebih baik dan efek samping yang minimal dibandingkan dengan jenis penghambat kontraksi lainnya. Untuk obat penghambat kontraksi lainnya, durasi pemberian biasanya tidak melebihi 48 jam, tetapi atosiban dapat digunakan untuk pengobatan jangka panjang. Kerugian dari atosiban adalah lebih mahal. Untuk wanita hamil dengan kontraksi teratur yang menyakitkan dan dilatasi progresif dari saluran serviks, tingkat kegagalan mungkin lebih tinggi jika obat penekan kontraksi lainnya digunakan, tetapi jika atosiban digunakan untuk pengobatan, kontraksi dapat ditekan dan kehamilan dapat diperpanjang. Oksitosin (Α-Hypophamine; Hormon Oksitosin) CAS 50-56-6 sering digunakan dalam kombinasi dengan preparat ergot untuk mengobati perdarahan postpartum; keguguran refrakter; terutama untuk induksi persalinan pada akhir kehamilan dan persalinan macet karena kurangnya kontraksi uterus selama persalinan; untuk tes sensitivitas oksitosin; untuk tes provokasi oksitosin; untuk membantu dalam laktasi postpartum; hemoptisis; motilitas gastrointestinal tertunda pasca operasi. Cetrorelix Acetate CAS 120287-85-6 adalah dekapeptida sintetis yang digunakan terutama dalam teknologi reproduksi berbantuan untuk mencegah ovulasi dini pada pasien dengan stimulasi ovarium terkontrol.